Objek wisata di Palembang

OBJEK WISATA DI PALEMBANG PALING KECE

Kita lanjut bahas seputar Kota Palembang, utamanya tentang OBJEK WISATA DI PALEMBANG.

Bagi Anda pendatang baru yang saat ini sedang mencari PENGINAPAN MURAH DI PALEMBANG, ada baiknya bila juga mengenal “siapa Palembang” .

Palembang adalah ibukota Sumatera Selatan. Percaya tidak percaya, Palembang menurut Wikipedia adalah kota tertua di Indonesia. Kota Palembang menurut prasasti Kedukan Bukit berdiri sejak 683 Masehi, artinya usia kota Palembang per tahun 2022 adalah Usianya sudah 1339 tahun

Palembang sejak dahulu karakternya adalah kota dagang, bukan kota perkebunan seperti wilayah di sekitarnya. Luas Palembang tidak memadai untuk ditanam komoditi secara massive.

Palembang menjadi kota dagang juga berkat dukungan sungai Musi. Dengan keberadaan sungai ini, pedagang dari berbagai tempat mudah datang dan menjajakan barang ke Palembang.

Jejak perdagangan itu masih ada di kota ini, itulah PASAR 16 ILir.

Zaman dulu pasar 16 ilir hanya berupa lapak – lapak di tanah. Namun seiring waktu bertumbuh menjadi ruko – ruko, dan akhirnya menjadi sebuah gedung besar.

Nah, sebagai orang Lokal, saya bisa rekomendasikan Tips HEMAT tapi DAHSYAT untuk bisa berkunjung ke 8 objek wisata Favorite di Palembang dengan biaya super hemat..! Bahkan modal 15 ribu doank.

Caranya : Anda naik Gojek / Grab, arahkan ke AMPERA, soalnya di sekitar Ampera sini ada beberapa objek Legendaris lho. Daripada Anda muter gak karuan habis waktu di jalan, mending Fokuskan waktu, tenaga, dan duit Anda di 1 lokasi ini.

Dari 1 lokasi ini Anda akan bisa keliling jalan kaki ke beberapa OBJEK WISATA DI PALEMBANG yang bagus di antaranya :

  1. Jembatan Ampera
  2. Benteng Kuto Besak
  3. Tugu Belido
  4. Monpera
  5. Museum Sultan Mahmud Badaruddin 2
  6. Gedung Ledeng (Kantor Walikota)
  7. Pasar 16
  8. Masjid Agung

Pro Tips dari saya selama berkeliling di sekitar Ampera:

  1. Berkunjunglah Sore-Sore dari jam 5 Sore ke atas, selain tidak panas, Anda juga bisa menyaksikan SunSet / Tenggelamnya matahari dari atas jembatan Ampera. Indah banget.
  2. Jangan manja, tempatkan diri Anda sebagai petualang, bukan turis, sehingga Anda tidak akan sungkan untuk jalan kaki untuk menikmati berbagai pengalaman.
  3. Jangan lupa bawa Kamera dan duit kecil. Anda akan tergiur untuk mencicipi banyak sekali kuliner khas Palembang di sekitar jembatan Ampera.
  4. Jangan mau di bantu oleh orang tidak di kenal. Di manapun suka ada orang – orang yang mencari kesempatan dalam kesempitan. Apalagi bila Anda berbicara tidak menggunakan bahasa lokal. Bila Anda butuh bantuan, buat diri Anda yang mengunjungi orang untuk meminta bantuan, jangan Anda yang di datangi.

Objek wisata di Palembang

Di sekitar Ampera ini ada banyak OBJEK WISATA DI PALEMBANG dengan sejarah yang bagus – bagus dan menarik untuk di singgahi, antara lain :

1. Jembatan Ampera . 

Jembatan ini adalah jembatan Icon Kota Palembang. Panjang Jembatan 1.177 m, lebar 22 m. Zaman dulu jembatan ini bagian tengahnya bisa naik ke atas lho, bisa buat kapal besar melintas, namun seiring perkembangan kota, jembatan tidak lagi di fungsikan bisa naik ke atas, soalnya menimbulkan kemacetan hingga berkilo-kilometer saat di angkat.

Banyak yang bilang jembatan Ampera ini tidak kalah cantik dari jembatan Golden Gate di San Fransisco sana. Apalagi pas malam hari lampu di nyalakan, cantik bener.

Jembatan Ampera dulunya pernah bernama Jembatan Bung Karno, tapi karena eskalasi politik tahun 1960 akhirnya di ganti jadi Ampera. Ampera sendiri adalah sebuah singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat.

Dana pembangunan jembatan Ampera di ambil dari Pampasan Perang JEPANG yang kalah di perang dunia kedua.

Nah, waktu Anda sudah berada di atas Jembatan Ampera, jalan kaki-lah. Nikmati sensasi kerennya Ampera secara langsung. Beda banget lho Anda menikmati Ampera dari Mobil dan dari atas Ampera menggunakan kaki Anda secara langsung. Oh ya, saat ini sudah ada disediakan kursi untuk para pengunjung, Anda bisa istirahat bila lelah berjalan di Ampera.

Info spesial nih, di samping jembatan itu ada jalan turun ke bawah jembatan. Sisi kiri bisa turun ke arah Pasar 16, sisi kanan yang keliatan brand J-Co nya itu turun ke arah Benteng Kuto Besak. Selepas Anda sudah puas di atas jembatan Ampera, cobalah turun objek berikutnya di bawah Jembatan.

PENGINAPAN MURAH DI PALEMBANG

2. Benteng Kuto Besak (BKB)

OBJEK WISATA DI PALEMBANG berikutnya ini Biasa di singkat orang setempat menjadi BKB. Benteng ini adalah pusat pertahanan kota Palembang di zaman kerajaan dulu. Zaman dulu penjajah masuk ke Palembang salah satunya melalui jalur Air. Dan sebagai gerbang kota, Benteng Kuto Besak ini yang bertugas mempertahankan kota dari serangan musuh.

Saat ini di pelataran Benteng Kuto sore-sore ada banyak penjual makanan dan hiburan rakyat. Bila Anda mau dapat sensasi khas datang ke Palembang, kunjungi BKB di waktu malam, ada banyak hiburan rakyat. BKB sekarang seakan menjelma menjadi alun – alun kota.

3. Tugu Belido

Di depan Benteng Kuto Besak ada sebuah Tugu berbentu Ikan Belido besar yang terbuat dari Kuningan. Bentuk Ikan Belido dipilih karena dianggap sebagai hewan khas Palembang. Ikan Belido saat ini sudah masuk dalam kategori terancam Punah akibat ditangkap secara massive untuk diolah menjadi pempek.

Tekstur Pempek bila menggunakan daging ikan Belido memang berbeda dari bila menggunakan ikan Gabus atau Tenggiri.  Lebih lembut dan kenyal. Selain jadi pempek, beberapa panganan khas Palembang juga menggunakan badan Belido. Coba saja Anda ke resto Sarinande, masih ada Belido Goreng.

Saat ini Konsumsi ikan belido sudah di larang oleh pemerintah sebagai upaya memperlambat laju kepunahan ikan Belido. Jangan sampai anak cucu kita hanya bisa menyaksikan Ikan Belido dari Youtube dan Google.

4. Monpera

Monpera adalah singkatan dari Monumen Perjuangan Rakyat. Di titik ini adalah pusat pertempuran dahsyat melawan penjajah Belanda selama 5 hari – 5 malam nonstop.

Monpera adalah sebuah monumen besar yang bila di lihat dari atas berbentuk bunga melati. Terdapat patung burung Garuda berukuran besar di bagian dinding monumen, dan di bawahnya terdapat tulisan berupa fungsi dan makna monumen dari sisi arsitekturnya.

  • Monumen berbentuk melati kelopak lima. Bunga Melati melambangkan kesucian dan ketulusan pahlawan perjuangan. Sedangkan lima kelopak filosofinya lima daerah keresidenan yang tergabung dalam Sub Komandemen Sumatera Selatan (SubKOSS) yaitu Keresidenan Palembang, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka-Belitung.
  • Tinggi monumen yang setinggi 17 meter, melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia
  • Delapan lantai, menandakan bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan
  • Bidang berjumlah 45, menunjukkan tahun kemerdekaan kita di tahun 1945
  • Ada juga dua relief yang menggambarkan kehidupan Sumatera Selatan sebelum merdeka dan saat pertempuran berlangsung
  • Akses atau jalur ke museum monumen sengaja berjumlah sembilan yang memiliki makna “Batang Hari Sembilan” yang berarti kebersamaan seluruh masyarakat Palembang.
  • Ornamen Gading Gajah setelah gerbang utama, merefleksikan bahwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan pejuang Sumatera Selatan meninggalkan gading/bekas.
  • Enam cagak pada gerbang utama bermakna enam wilayah perjuangan kemerdekaan di Sumatera Selatan.

Saat ini Monpera juga di jadikan sebagai Museum, di dalamnya berisi banyak informasi seputar serangan Agresi Militer Belanda II , di mana pada saat itu Belanda mengepung Kota Palembang dengan mengerahkan tank dan artileri berat.

Kabar terbaru, saat ini Monpera sudah dibuat lebih cantik lagi dari dulu. Sekarang ada air mancur menari dan lampu-lampu yang eksotic. Anda yang mencari Penginapan Murah di Palembang makin menarik untuk mengunjungi Monpera di Malam Hari. Kita lanjut bahas OBJEK WISATA DI PALEMBANG berikutnya.

PENGINAPAN MURAH DI PALEMBANG

5. Museum Sultan Mahmud Badaruddin 2

Letak Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II) ada di sisi Benteng Kuto Besak (BKB). Bangunan yang saat ini masih terlihat megah memiliki ukuran panjang 32 meter, lebar 22 meter dan tinggi sekitar 17 meter.

Pembangun gedung ini adalah kolonial Belanda pada tahun 1823, dan selesai pada tahun 1825.

Pada awalnya, gedung dipakai sebagai rumah dinas Residen Belanda di Palembang. Seiring berjalan waktu dan berbagai dinamika sejarah yang terjadi di Kota Palembang, fungsi bangunan ini sudah berkali kali berganti, mulai dari dijadikan sebagai markas tentara Jepang pada masa pendudukan, lalu menjadi teritorial Kodam II Sriwijaya diawal kemerdekaan.

Dan ketika beralih pengelolaan ke Pemerintah Kota Palembang akhirnya menjadi museum. Nama museum diambil dari nama Pahlawan asal Palembang, yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II karena semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan dan berjasa sangat luar biasa dalam melawan penjajah. Jangan lupa datang ke OBJEK WISATA DI PALEMBANG ini.

6. Gedung Ledeng / Kantor Walikota Palembang

Bila tidak suka membaca buku sejarah bakalan banyak warga Palembang yang tidak tahu bila kantor walikota Palembang pada masa dulu sebetulnya bukan sebuah kantor melainkan sebuah Menara Air yang dulunya dipakai untuk menampung air untuk didistribusikan ke wilayah kota.

Secara arsitektur, bangunan ini unik, indah dan layak menjadi salah satu ikon kota Palembang. Tampilan luarnya sangat iconic, tidak menyangka arsitekturnya bisa berbentuk seperti itu pada masanya. Arsiteknya betul – betul sudah melampaui zaman.

Biaya pembangunan Menara Air ini pada masa itu menghabiskan biaya setara 1 Ton Emas. Jangan Anda coba ukur ke nilai sekarang, akan jadi sangat kemahalan, sekitar 900 M lebih.

Pada masa itu pendistribusian air masih menggunakan sistem gravitasi, air di taruh tinggi – tinggi. Dengan cara itu air bisa di alirkan hingga ke pasar 16 ilir, Segaran dan sekitarnya.

Bangunan ini didirikan tahun 1928 sebagai Menara Air, pada Zaman Jepang tahun (1942 – 1945) dijadikan sebagai Kantor Syuco-kan (Kantor Residen). Akhirnya mulai tahun 1963 Gedung Ledeng resmi berubah menjadi Kantor Pusat Pemerintahan Kota Praja Palembang yang sekarang disebut Kantor Walikota.

Sedikit catatan sejarah, ketika Jepang menyerah kepada sekutu tahun 1945, Gedung ini juga menjadi saksi heroisme pemuda kota Palembang. Para pejuang setempat, diantaranya : Hasan Kasim, M. Arief, Dany Effendy, Raden Abdullah (Cek Syeh), Rivai, bekerja sama dengan kelompok pemuda yang dipimpin Mailan beserta pembantunya, Abihasan Said dan Bujang Yacob, mereka mengibarkan bendera kebangsaan di empat sisi atas Gedung Ledeng pada saat proklamasi 17 Agustus 1945.

7. Pasar 16 Ilir

Kawasan Pasar 16 ilir adalah pusat perekonomian di kota Palembang. Usia pasar ini hampir setua kota Palembang itu sendiri. Zaman dulu pedagang dari berbagai tempat menggunakan kapal kecil datang menjajakan komoditinya ke Palembang. Dan orang – orang dari berbagai tempat pun datang ke kawasan Pasar 16 untuk berbelanja.

Kawasan Pasar 16 Ilir yang sekarang sudah mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada pasar 16 zaman dulu yang masih alas di tanah saja. Di kawasan Pasar 16 sekarang sudah berdiri ruko, kios dan gedung pasar yang megah.

Zaman sekarang, ada banyak yang bisa di beli di Pasar 16. Namun, sebagai pendatang baiknya Anda fokus ke blok KAIN saja. Di blok ini Anda bisa membeli Kain Songket dan Kain Tradisional lainnya.

Selain kain, toko-toko di kawasan pasar 16 umumnya adalah para Grosir yang menjual sembako dan barang kebutuhan lainnya. Hampir sama dengan pasar basah di tempat kota Anda mestinya.

Hal menarik lainnya dari kawasan pasar 16 ini adalah area DERMAGA nya. Anda serasa berada di tempat yang berbeda dengan berdiri di sini. Di kawasan dermaga ini ada banyak kapal – kapal tradisional berbahan kayu, berukuran 1 unit Ruko yang membawa dan mendatangkan barang dari daerah sekitar kota Palembang, seperti dari daerah Jalur dan Muara.

Dari daerah mereka membawa gula merah, kelapa, bawang, dan berbagai komodity lain, dan dari Palembang mereka membawa sembako, gas, gula, dan berbagai barang keperluan sehari-hari lainnya.

So, siapkan Kamera bila Anda berada di Dermaga Pasar 16.

8. Masjid Agung Palembang

OBJEK WISATA DI PALEMBANG yang kece berikutnya adalah Masjid Agung Palembang. Ini adalah masjid terbesar di kota Palembang. Masjid ini berada di dekat pasar 16 dan Jembatan Ampera. Seperti kisah sebelumnya, sejak zaman dulu banyak sekali pedagang yang mampir dan berdagang di kota Palembang. Nah, para pedagang ini membutuhkan tempat ibadah yang layak. Akhirnya dibuatlah sebuah masjid tak jauh dari pasar 16 ilir sana.

Masjid Agung Palembang sudah beberapa kali di renovasi. Bentuk awalnya sangat sederhana. Sekarang sudah sangat megah dan bisa menampung jemaah sangat banyak. Namun satu hal yang masih terlihat, percampuran arsitektur Tiongkok dan Islami, terutama di sisi bagian belakang Masjid.

Bila Idul Fitri, yang sholat di masjid ini sampai tumpah ke atas jembatan Ampera. Anda akan menyaksikan lautan manusia bila Idul Fitri tiba di masjid ini.

Bila Anda berkunjung ke sekitar Ampera, jangan lupa mengunjungi Masjid Agung Palembang ya, dan yang muslim, sempatkan untuk sholat di masjid ini. Akan jadi pengalaman berkesan selama Anda di Palembang.

Banyak sekali yang sudah saya bagikan kepada Anda para pencari PENGINAPAN MURAH DI PALEMBANG . Di kesempatan lain saya akan berbagi info soal tempat tempat wisata lain yang menarik di kota Palembang.

Semoga sharing dari saya ini bermanfaat buat Anda selama di Palembang, dan sekali lagi, PENGINAPAN MURAH DI PALEMBANG, hubungi saja Villa Kost, cuma Rp 60.000,- / malam.

Share Artikel
HOME
LOKASI
GALLERY
WA
PHONE